Dari Tahu untuk perut
Akhirnya, ini tulisan kelima gue di bulan Februari.
Melanjutkan project #28HariMencobaCurhat dimana gue berusaha untuk menulis 1
curhatan yang sangat begitu tidak penting tiap harinya selama bulan Februari,
yang tentunya akan selalu di posting di blog ini. Perjalanan yang masih sangat
panjang. Semoga berhasil.
Tujuan dari project gue ini sebenernya adalah untuk
mengurangi tingkat kemalasan gue dalam menulis. Menulis itu adalah sesuatu yang
sulit jika kita malas, sesuatu yang mudah jika kita rajin, dan sesuatu yang sangat
tidak penting jika kita buta huruf.
Gue tergolong orang yang sulit mencurahkan isi hati
gue langsung kepada orang lain. kalo engga percaya, tanyakan saja ke pedagang
Tahu bulet dideket kampus gue. selama berkuliah disana, gue belum pernah mencurahkan
isi hati gue ke amang-amang tukang tahu bulet ini. Padahal kalo diperhatikan,
amang tahun bulet ini mirip Ariel Noah kalo di liat dari belakang. Belakang
gerobaknya.
Gue takut sewaktu pelanggannya pada beres beli,
amang amangnya teriak, “KALIAN LUAR BIASAAAA!”. Sitmen!
Tapi amang-amang tahu bulet ini rada-rada jutek kalo
ada pelanggan
“Bang beli tahu buletnya Lima Ribu” Gue mesen
“IYAA” Abangnya jawab
“Jangan pake pedes ya bang”
“IYAA” Abangnya jawab jutek
“Bang, asli orang mana?” Gue mencoba mencairkan suasana
“ IYAAA” Abangnya tetep jutek meskipun jawabannya
sangat tidak nyambung
Kemudian temen gue dateng mau beli. Ya benar, dia
dijutekin juga
“Makasih ya bang” Gue dan temen gue selesai beli
“KALIAN LUAR BIASAAA!!” Abangnya kesurupan Ariel
Noah.
Gue keselek tahu bulet. Absurd.
Tadinya sebelum amang amang tahu bulet kesurupan
Ariel Noah, gue sempet pengen bertanya. Tapi niat itu gue urungkan, setelah gue
inget apa yang terjadi dengan Luna Maya.
***
Tiba-tiba gue jadi kepikiran, kenapa orang kepikiran
buat ngerubah tahu yang bentuknya kotak menjadi tahu yang bentuknya bulet. Lalu
gue juga kepikiran, kenapa cowo kepikiran buat ngerubah bentuk perut yang
tadinya bulet menjadi perut yang berbentuk kotak? Ya benar. Tahu bulet lebih
disukai oleh pembeli dibanding dengan tahu kotak. Begitupun dengan perut,
karena perut kotak lebih disukai dari pada perut bulet. (Mulut gue keluar busa)
Tahu dan perut memiliki jalan yang bertolak belakang
untuk untuk lebih disukai. Bulet untuk tahu tentunya lebih baik dari pada bulet
untuk perut. Begitupun sebaliknya.
Dari kisah diatas yang gue buat dengan tingkat
kesotoyan super tinggi, kalian bisa mengambil hikmanya.
Ya manusia memiliki jalannya masing-masing untuk
meraih kesuksesan, dan menurut gue jalan menuju kesuksesan tiap orang tidak lah
sama. Seperti kisah tahu dan perut diatas, mungkin jalan menuju kesuksesan
orang A tidak akan cocok dengan jalan kesuksesan orang B. Begitu pun sebaliknya.
Dengan demikian Carilah jalan kesuksesan kalian masing masing!. Gue kejang
kejang!!
Post a Comment for "Dari Tahu untuk perut"