Darsono Story: Liburan Bersama Kakek

Hai ketemu lagi sama aku, Darsono. Aku mau nyampah lagi nih di Blog ini. Tempo lalu aku juga sempet nyampah disini, kamu bisa baca ceritanya di Darsono Story: Introducing. Ditulisan itu aku minta saran kamu-kamu tentang nama untuk kura-kura aku. Oia sekarang Kura-kuranya sudah besar. Dia sekarang ga cuma bisa berenang, dia udah bisa bela diri juga. Kemaren aja aku ajak casting film Luar negeri, nama filmnya Kura-kura Ninja. Ya gitu deh.

Ada beberapa orang yang mengusulkan nama untuk kura-kura ku ini. Mulai nama yang aneh sampe nama yang aneh banget. Ada Rima, yang mengusulkan nama Kura-kuranya Bejo. Rima engga tau ya, kura-kura ini aku tangkep di Bahama bukan di Pantura. Namanya jadi gak cocok. Ada lagi Sendal petot (Ini gak tau orangnya gimana) yang nyaranin nama Tom. Aku ga setuju. Itu nama untuk seekor kucing bukan kura-kura. Terus ada Arie Je, dia nyaranin nama yang aneh banget. Masa kura-kura aku suruh dikasih nama Macan, katanya biar kalo ada yang nanya “Lo miara apa?” “Gue miara macan”. Ini kan jadi ga asik kalo orannya kepo banget

Orang: Loe miara apa?

Aku: Aku miara macan

Orang: Itu kan kura-kura, kok bisa jadi macan?

Aku: KARENA DENGAN BISKUAT SEMUA BISA JADI MACAN

Ya gitu deh.

Beberapa hari yang lalu aku habis berlibur ke rumah kakek ku didaerah Bandung. Kebetulan memang kemarin libur sekolah. Oia aku sekarang masih duduk di SMA kelas 2. Sekolah aku terletak di Jakarta Pusat, sekolah internasional gitu. Biasanya disekolah ku ga Cuma menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, tapi bahasa negara lain juga. Kemarin aja waktu ulangan Fisika soal ujiannya pake bahasa yunani, dan harus dijawab pake bahasa Isyarat. Tujuannya biar gak ada yang nyontek. Ya gitu deh

Ayah ku memang tidak mengizikan aku sekolah disekolahan negeri. Alasannya toliet disekolahan negeri itu jorok. Kadang ditoiletnya gak ada air. Beda sama sekolahan aku, setiap toliet pasti ada air. Airnya nya aja langsung dari mata air pegunungan. Saking bersihnya, kadang kalo hari libur, banyak truk tangki datang kesekolah aku, alasannya mau ngambil air dari toilet sekolah, buat dijadiin minuman kemasan. Namanya “Air Dari Esema Satu”. Jangan disingkat ya. Ya gitu deh

Liburan ke rumah kakek sangat menyenangkan. Soalnya dia merupakan tokoh masyarakat di desanya. Kakek ku juga tergolong orang yang religius dan pecinta sepak bola. Pernah waktu itu, kakek ku membuat stadion sepak bola pribadi. Saking religiusnya, kalo kakek ku bikin stadion bola, tiang gawangnya diganti. Jadi tiang agama. Terus untuk mencetak gol, nendangnya engga ke arah gawang. Tapi ke arah kiblat. Ya gitu deh.

Di Bandung, aku banyak menghabiskan waktu diperkebunan milik kakek. Dibeberapa bagian, kebun kakek ku ditanami Teh. Setiap bermain ke kebun yang ditanami teh, entah kenapa badan aku seperti ingin bergoyang. Ternyata kata kakek ku itu bukan Teh biasa, tapi itu Teh Bohay. BOHAAAAY! TEH BOHAY BUATAN MAYA. TEH BOHAY BUATAN MAYAAA. Ya gitu deh.

Satu lagi yang mengasyikan dari liburan bersama kakek ku. Aku diajak bermain pesawat remote control. Kakek ku punya dua pesawat remote control. Yang pertama peswat Air Force one. Kamu mengenalnya pasti itu pesawat Presiden Amerika. Sebenarnya itu pesawat remote kontrol kakek ku. Ketika Barack Obama ingin berpergian ke luar negeri, Kakek ku lah yang bertugas menjadi pilot jarak jauh dari rumahnya di Ciwidey. Ya gitu deh

Satu lagi, aku lupa nama pesawat remote kontrolnya apa. Tapi pesawat ini lebih kecil dari pesawat Jet Air Force one. Biasanya kakek dan aku memainkan pesawat ini dikebunnya. Kakek ku paling tidak suka ketika main pesawat remote kontrol ada yang mengganggunya di langit. Misalnya ada orang yang main layangan. Itu sangat mengganggu katanya. Dia pernah bilang, anak jaman sekarang itu lemah, main layangan aja diadu sama layangan lagi. Dulu waktu kakek ku masih muda, Ia main layangan gak diadu sama layangan lagi, tapi diadu sama awan Colomunimbus. Ya gitu deh. 

Karena kesal dengan anak-anak main layangan yang mengganggu ia bermain remote kontrol, akhirnya beberapa waktu yang lalu kakek ku membeli Langit se-kota Bandung. Kalo ada yang ke Bandung, liat lah ke atas. Itu langit punya kakek ku. Makanya setiap kakek ku sedang bermain remote kontrol, tidak ada satu benda pun yang boleh terbang dilangit kota Bandung. Ya kalo kamu sering naik pesawat Singa Udara (Jangan ditranslate ke Ingggris) dan delay, sekarang tau kan alasannya kenapa hehe ya gitu deh

Banyak hal menyenangkan yang aku dapatkan disana. Kakek ku emang kakek kakek banget deh. Eh itu gimana!. Oia buat kamu yang penasaran dengan kakek ku yang cool ini, kamu tebak berapa usia kakek ku sekarang? Tebakan kamu bisa jawab dikomen box dibawah atau lewat assisten manager aku di @dijeh26

Makasih sudah membaca tulisan sampah aku, sampai ketemu 2 minggu lagi.

Aku Darsono. Bye!


Baca Juga Introducing: The Darsono Story

Share :