Three Season Wonder? 5 Catatan Menarik Liverpool VS Norwich
Liverpool membuka tirai Liga Inggris musim 2019/2020 dengan
sempurna. Menjamu tim promosi, Norwich City, pada Sabtu (10/8), di Anfield, tim
asuhan Jurgen Klopp itu berhasil menang dengan skor telak 4-1.
Liverpool langsung membuka keunggulan di menit ke-7 berkat
gol bunuh diri bek Norwich, Grant Hanley. 12 menit berselang, giliran Mo Salah
yang mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang dari
Firmino.
Mo Salah kembali memberi andil dalam gol Liverpool. Lewat
skema sepakan pojok, umpan Salah berhasil ditanduk oleh Van Dijk dan mengubah
skor menjadi 3-0. Gawang Norwich lagi-lagi koyak setelah Divock Origi mencetak
gol sundulan berkat assist dari Trent Alexander Arnold. Babak pertama pun
ditutup dengan skor 4-0.
Di paruh kedua, Liverpool sedikit mengendurkan serangan.
Alhasil, Norwich mampu memperkecil kedudukan di menit ke-64 setelah Teemu Pukki
berhasil lolos dari perangkap offside. Skor 4-1 bertahan hingga akhir
pertandingan.
Beberapa catatan menarik terjadi dalam kemenangan perdana
Liverpool di Liga Inggris tersebut. Berikut 5 hal penting dari laga Liverpool
vs Norwich City.
Cedera Alisson
Keberhasilan Liverpool menyegel kemenangan saat menjamu
Norwich harus dibayar mahal. Pada menit ke-39, Alisson terhelihat mengerang kesakitan
setelah melukan tendangan gawang. Kiper terbaik Liga Inggris 2018/2019 itu pun
terpaksa ditarik keluar dan digantikan oleh kiper anyar The Reds, Adrian.
Dilaporkan, Alisson mengalami cedera betis dan diprediski
akan menepi selama enam pekan kedepan. Alhasil, ia akan absen dibeberapa laga, termasuk Piala Super Eropa melawan Chelsea, Kamis (15/8) di Istanbul, Turki.
Three Season Wonder
Mohammad Salah menjadi pemain yang mendapat banyak sorotan
dalam laga Liverpool vs Norwich. Top skor Liga Inggris musim 2018/2019 itu
sempat mendapat banyak kritikan setelah tampil mengecewakan di ajang Community
Shield. Striker Mesir tersebut dianggap egois dan membuang banyak peluang.
Namun, Salah mampu membungkam kritikan tersebut lewat satu gol
dan satu assist yang ia buat. Gol pertamanya ia cetak di menit ke-19 lewat
tendangan plesing ke sudut gawang. Lalu pada menit ke-28, tendangan sepak pojok
Mo Salah berhasil dikonversi menjadi gol oleh Virgin Van Dijk.
Satu gol dan satu assist di laga pembuka Liga Inggris ini
seakan memberikan isyarat jika Salah masih tetap menjadi striker paling
ditakuti. Label One Season Wonder yang pernah disematkan kepadanya sudah sepatunya ditanggalkan.
Namun, mungkin para haters masih akan menyebutnya sebagai
Three Season Wonder?
Assist King
Selain memiliki trio lini depan yang mengerikan, salah satu
alasan penting mengapa Liverpool tampil digdaya di musim lalu adalah peran para
full back yang sangat krusial. Tak cuma berfungsi sebagai bek sayap, dua full
back Liverpool juga sangat aktif dalam membantu serangan.
Tak terkecuali dengan musim ini. Andrew Robertson dan Trent
Alexander-Arnold masih jadi momok menakutkan bagi lawan. Bahkan Arnold sudah
menunjukkan tajinya di laga perdana lawan Norwich.
Pemain berusia 20 tahun tersebut mampu mempersembahkan umpan
manis yang berhasil dimanfaatkan oleh Divock Origi menjadi gol ketiga di menit
ke-42.
Berkat assist tersebut, Arnold menjadi pemain pertama
setelah Mesut Ozi yang bisa mencatatkan lima assist berturut-turut di Liga
Inggris.
Origi yang Terus Mencetak Gol
Origi lagi-lagi membuktikan diri sebagai predator berdarah
dingin di kotak penalti. Pemain asal Belgia itu, mampu mengemas satu gol dalam
kemenangan Liverpool atas Nowrich. Ia juga berjasa atas gol bunuh diri Norwich
setelah sepakan kaki kirinya gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Grant
Hanley.
Gol Origi ke gawang Norwich juga menciptakan sebuah catatan
unik yang mungkin akan sulit dilakukan oleh striker manapun. Origi menorehkan
rekor sebagai pemain yang selalu bisa mencetak gol setiap hari untuk Liverpol.
Origi mampu membuat gol pada hari Minggu saat The Reds
berlaga melawan Wolves di ajang FA Cup. Hari Selasa ia menorehkan gol saat
melawan Barcelona di Liga Champions. Southampton jadi klub yang gawangnya
dibobol Origi pada hari Rabu. Kamis giliran Dortmund yang jadi korban di Liga
Eropa.
Norwich merupakan korban ternanyar gol Origi yang dicetak
pada hari Jumat. Hari Sabtu adalah gol bersejarah Origi di final Liga Champions
melawan Tottenham. Hari Minggu tentu saja hadir gol paling ikonik bagi Origi
yang ia kemas ke gawang Everton.
Masih Rapuhnya Lini Pertahanan
Secara skor Norwich memang kalah telak, tapi jika dilihat
dari sisi permainan, Norwich sebenarnya bisa mengimbangi Liverpool, terutama di
paruh pertama laga.
Total, anak asuh Daniel Farke itu melakukan 12 percobaan
tembakan dengan 5 di antaranya mengarah ke gawang. Beruntung hanya ada satu gol
yang diderita oleh The Reds.
Tentu ini menjadi sinyal bahaya untuk pasukan Jurgen Klopp.
Beberapa kali pertahanan Liverpool mampu ditembus dengan mudah, khususnya
karena jebakan offside yang gagal. Bahkan gol Norwich terjadi karena Robertson
gagal melakukan jebakan offside.
Setiap kali baca atau denger nama Teemu Pukki, gue selalu refleks ngomong "nemu puki di mana?" dalam hati. Hahahaha.
ReplyDeleteBro enggak gitu broooo
Delete